Ian Curtis (Refleksi)

Semua orang mempunyai cerita dan saat ini saya tertarik dengan cerita Ian Curtis.

Siapa Ian Curtis? Apa hebatnya? silahkan telusuri sejarah musik Britania Raya. Saya sempat berpikir, kenapa lagi-lagi musik Britania yang dibahas.Mungkin beberapa orang bosan dengan hal ini, terlalu segmented, kurang kekinian dan sedikit peminat. i don't care!  karena memang tidak akan ada habisnya membahas musik Britania. Mereka memproduksi begitu banyak musisi hebat dan juga hal menarik lain yang bisa dijadikan inspirasi untuk berkarya. Tanah Inggris harus diakui banyak menghasilkan musisi hebat, sampai salah satu teman saya yang fanatik akan sejarah Jerman dan Nazi berkata :  "one thing that i adore from England is their music, they are the land of music empire".

musician and song-writer  Inggris yang akan saya bahas kali ini adalah Ian Kevin Curtis, lahir 15 Juli 1956 di Stretford, Lanchasire dan merupakan  front man  band Post-Punk asal Manchester yang mengawali Madchester scene  dan menjadi legenda setelah ia bunuh diri di tengah naiknya popularitas Joy Division. Dramatis.

Joy Division! pertama kali mendengar nama itu langsung timbul pertanyaan dalam benak saya darimana nama itu berasal? Bagi saya yang suka mendengarkan cerita perang nama itu terdengar militeristik. Setelah ditelusuri, benar saja, nama itu berasal dari kamp konsentrasi Nazi di Auschwitz. Dalam sebuah novel berjudul  The House Of  Dolls diceritakan, Joy Division diduga merupakan sekelompok perempuan Yahudi yang ditahan di kamp konsentrasi dan disimpan untuk menjadi budak seksual tentara-tentara Nazi. Menyedihkan.

Joy Division
Pemilihan nama Joy Division di Inggris adalah ide yang brilian. Bagi Inggris yang notabene adalah musuh Jerman sewaktu perang dunia II, nama itu memprovokasi. Dan Ian yang menemukan nama itu untuk mengganti nama band ini sebelumnya, Warsaw. Nama  Warsaw  sendiri berasal dari salah satu track di album David Bowie, musisi idolanya. Setelah Ian meninggal, Joy Division bertransformasi menjadi New Order yang masih exist hingga saat ini.

Ian Curtis mempunyai sisi yang kelam namun jenius. liriknya banyak menggambarkan keadaan emosi yang terisolasi, kematian, dan keterasingan. Hampir semua lirik Joy Division ditulis olehnya, inspirasinya datang dari W.S Burroughs, J.G Ballard dan David Bowie. Ian menulis lirik lirik itu dirumahnya di Barton Street, Macclesfield. Dirumah kecil itu, ia tinggal bersama istrinya deborah yang merupakan kekasihnya sejak  SMA. Ian dan Deborah menikah di umur yang sangat muda, Ian 19 tahun dan Deborah 18 tahun.

Ian Curtis
Sebagai seorang  musician-songwriter  yang diidolakan karena lagu-lagnya, mungkin kita beranggapan bahwa lirik lagu Ian hanya penggambaran perasaan dan masalahnya, tapi bagi saya hal ini lebih kepada kejeniusan Ian dalam menuangkannya ke dalam lirik-lirik yang bermakna. Ian memiliki kepribadian yang volatil, dia bisa menujukkan sisi yang berbeda pada waktu yang berbeda dengan orang yang berbeda. Dalam kasus ini, dia pernah mengirimkan surat berisi kata-kata kasar kepada Tony Wilson dan mengintimidasinya agar Tony memberikan kesempatan Joy Division tampil di program musik yang Tony bawakan di Granada TV,  So It Goes .

Januari 1979 Ian didiagnosis mengidap penyakit epilepsi, ketidakpastian kambuhnya kejang-kejang dan keharusan meminum obat secara teratur membuat moodnya mudah berubah dengan drastis. Epilepsinya sempat kambuh saat ia sedang berada di atas stage yang membuatnya tidak mampu melanjutkan performance, hal ini membawa dampak pada performa Joy Division, beberapa kali konser Joy Division  dibatalkan karena Ian sakit. Epilepsi pada akhirnya, menjadi inspirasi Ian menulis lagu 'She's Lost Control'.

Kesibukannya bekerja di band juga menjadi malapetaka bagi pernikahannya, ditambah dengan hubungan cinta yang dijalinnya dengan seorang Jurnalis asal Belgia bernama Annik Honore yang semakin merapuhkan kehidupan rumah tangganya dengan Deborah. Kepada Annik, Ian mengatakan "my marriage was a mistake". Dalam kasus ini, Ian lebih memilih Annik, tapi ia tidak mau melukai Deborah yang sudah banyak membantunya di saat-saat sulit dan sangat mencintainya.  Hal ini yang menjadi inspirasinya menulis lagu 'Love Will Tear us Apart'.

Ian Curtis home at barton street, Macclesfield
Pada bulan Mei 1980, 2 bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-24, Ian akhirnya memilih bunuh diri di rumahnya di Barton Street, Macclesfield. Sebelum meninggal Ian mendengarkan Iggy Pop dan menulis surat yang panjang untuk mantan istrinya, kemudian ia gantung diri di dapur menggunakan tali mesin cuci. Jenazahnya ditemukan Deborah ketika Deborah kembali ke rumah di hari yang sama. Malam sebelum Ian bunuh diri, mereka bertengkar karena Deborah sedang memproses gugatan cerai kepada Ian. Mungkin kita bisa menerka kerangka pemikiran Ian, tapi tidak ada satu orangpun yang tau apa yang mendorong Ian untuk mengakhiri hidupnya.

Ian Curtis Memorial Stone
Ada asumsi Ian memiliki keinginan meniru para pahlawan yang mati muda, asumsi lain adalah depresi, tekanan dari efek obat epilepsi, hancurnya pernikahan atau bisa saja kekhawatirannya tentang tur Amerika bersama Joy Division. Tapi tidak ada satupun yang dapat dibuktikan, karena hanya Ian yang tahu alasannya. Beberapa hari setelah kematiannya, jenazah Ian dikremasi di krematorium Macclesfield. Deborah Curtis menuliskan 'love will tear us apart' di batu peringatan Ian.

Ian Curtis jelas tidak biasa dalam banyak hal dan mungkin sebagian orang mengingatnya hanya karena cerita bunuh diri yang dramatis, tetapi saya mengingatnya atas kontribusi penting Ian Curtis untuk musik, untuk sebuah band bernama Joy Division yang mengawali mulainya sebuah era musik baru di tanah Inggris Raya. GOD SAVE THE QUEEN, GOD SAVE IAN CURTIS!

Comments

Post a Comment

Popular Posts