Eksplor Kalimantan Timur Bag 1

Sedari kecil gw punya mimpi untuk bisa Traveling keliling Indonesia. Mungkin alesannya karena dari dulu mata pelajaran yang paling gw sukai waktu sekolah adalah Geografi dan Sejarah, gw selalu semangat dengerin cerita guru sejarah tentang kisah para pahlawan, atau ketika mendapatkan soal peta buta waktu ujian Geografi. Gw selalu keluar paling pertama ketika ujian kedua mata pelajaran itu. Melangkah pasti keluar ruang ujian dengan senyum jumawa melihat temen-temen gw kesulitan ngerjain soal, dan mereka balas melirik dengan sebal, karena gw tidak memilih opsi untuk lebih lama di dalam kelas dan menyebarkan contekan.. hahaha

Yap demikian nostalgianya.

Oke, cita-cita untuk keliling Indonesia nggak pernah gw lupain sampe sekarang, dan syukur alhamdulillah pekerjaan gw terkadang juga membantu untuk mewujudkan impian itu.Tapi dari pengalaman yang gw dapet, kalau pergi keluar dari Jakarta karena kerjaan, pasti bukan jadi traveler super sejati, karena nggak mungkin bisa eksplor kesana kemari, waktunya habis untuk syuting. jadi yaa, mari kita rencanakan perjalanan pribadi.

Tahun 2013 lalu, sewaktu road trip dari Jakarta ke Gili Trawangan. Di kapal feri selepas Pelabuhan Padang Bai menuju Pelabuhan Lembar di Lombok, gw sempat berbincang dengan salah satu awak kapal yang dulunya adalah Nelayan di Maratua. Dia bercerita tentang danau ubur-ubur yang ada di Kakaban dan bagusnya pasir pantai di Derawan,Sangalaki dan Maratua. Dan sontak ketika itu gw berjanji kepada diri sendiri, "oke destinasi gw berikutnya adalah Kepulauan Derawan"

Cerita tentang danau ubur-ubur memperkuat niat gw untuk menginjakkan kaki di tanah Kalimantan. Dari 5 pulau besar di Indonesia, hanya Kalimantan yang belum pernah gw sentuh. Lalu semesta mendukung, sahabat gw Rendi Andika Oktovan alias Rayap terdampar di Balikpapan untuk 2 tahun ke depan, lumayan lah jadi punya tempat tinggal gratis untuk keliling Kalimantan Timur sebelum ke Derawan.

November 2014 setelah tugas HUT Metro TV, gw kenalan dengan Valencia, teman satu departemen yang juga punya mimpi yang sama untuk mencapai Derawan. 4 bulan kita merencanakan perjalanan ini, mencari informasi kesana kemari dan menyusun itinerary yang kita rasa cukup pantas diberi nama Explore East Borneo.

Tadinya niat kami hanya ke Derawan selama 4H3M, dan hanya berdua, Rayap pesimis bisa ikut ke Derawan dikarenakan urusan pekerjaan dan waktu perjalanan kami yang cukup panjang, dia nggak bisa lama-lama ninggalin pekerjaan. Proyeknya di Balikpapan berurusan dengan klien sebesar Pertamina, dia ingin memastikan semuanya berjalan lancar. Tetapi dia janji akan tetap menemani kami jalan-jalan selama di Balikpapan.

Lalu di awal Maret dewi fortuna datang, Rayap konfirmasi bisa ikut trip, karena atasannya akan berada di Jakarta di tanggal kami akan berangkat ke Derawan, ditambah lagi ternyata hari jumat di minggu itu adalah tanggal merah, jadi dia hanya perlu cuti satu hari dan tidak ada jadwal meeting dengan klien di hari itu. So it's a very good news, semesta berkonspirasi, RAYAP IKUT!

DAY 1 (28 Maret 2015)

Kayak ginii
Gw flight jam setengah 6 pagi dari Soekarno-Hatta Jakarta. Perjalanan ke Balikpapan ditempuh dalam waktu 2 jam, tapi karena Jakarta dan Balikpapan beda zona waktu, jadi total perjalanan adalah selama 3 jam. Jam setengah 9 kami sampai Sepinggan, dan gw terperangah dengan kerennya bandara Sepinggan. Bandaranya modern dan yang paling awesome, ada hutan mini di dalam bandara, meen ini Kalimantan bangetttt meen.... Angkat topi buat arsitek bandara Sepinggan, haandaall..

 inii..
Bandara Sepinggan terletak persis di pusat kota Balikpapan, dan selama ini menjadi pintu masuk untuk menuju kota-kota lain di Kalimantan Timur. Meskipun ibukota Kalimantan Timur adalah Samarinda, tetapi belum ada bandara yang representatif di Samarinda.  Bandara internasional di Samarinda masih dalam proses pembangunan, namanya Bandara Samarinda Baru yang terletak Sungai (sei) Siring, entah kapan Bandara Samarinda Baru bisa beroperasi.
dan iniii...

*dalam perjalanan menuju kampung Dayak di hari kedua gw sempat melewati Sungai Siring, tetapi gw tidak melihat adanya gejala-gejala pembangunan bandara. 

Akhirnya kita baru dijemput Rayap di bandara sekitar jam 10 pagi. Seperti yang selama ini gw kenal, dia emang bukan morning person. Jam 9, sambil nunggu bagasi gw telfon rayap, dan dia baru bangun. Padahal malam sebelumnya gw udah whatsapp ngasihtau buat jemput di sepinggan jam 9, alasan dia alarmnya nggak bunyi, okay gw masih terima, it's okay gw juga bukan morning person.

tapi yang gw nggak terima adalah dia menyempatkan diri untuk berdebat sama gw di telfon antara perlu mandi apa nggak untuk jemput ke bandara. KAN KAMPRETTSS

Mataharinyaa ketutup awan
Di perjalanan dari bandara menuju rumahnya, Rayap sempet cerita tentang Samarinda dan Balikpapan. Menurut cerita orang-orang yang dia temui selama disana, ada persaingan antara Samarinda dan Balikpapan, ya ibarat Jakarta dan Bandung atau Malang dan Surabaya. Meskipun Samarinda menyandang status ibukota Propinsi, tapi Balikpapan lebih bersih, tertib dan teratur dibandingkan Samarinda, meskipun panasnya sama.. Hmmm okayy gw suka dengan aroma kompetitif.

Karena badan lelah dan siang itu cuaca cukup panas di Balikpapan, gw dan valen menghabiskan waktu untuk istirahat, sementara rayap kita sogok nonton film I Origins yang sering banget gw diskusiin sama Valen karena storyline nya yang dramatis dan ninggalin 'undescribe feeling' di gw dan valen setelah nonton film itu.

Ngomongin chord
Sore hari menjelang malam kita keluar untuk jalan-jalan sore di sekitar Balikpapan, tempat yang kami tuju adalah wisata kuliner pantai Melawai. Pantainya standard, bukan pantai berpasir putih yang bagus, tapi dari informasi di google, disini spot terbaik untuk melihat sunset di Balikpapan. Sayangnya kita sedang kurang beruntung sore itu, awan tebal menutupi matahari yang akan terbenam.

eits two shot dulu
Tapi segelas kopi item yang enak banget (gw ga paham gimana cara bikinnya, yang jelas rasanya ga biasa) memicu kita untuk gak ada habisnya bercanda,nyanyi dan tukeran main gitar.  Pantai Melawai adalah tempat yang cocok kalau mau wisata kuliner, disana banyak banget penjual makanan dan minuman khas Indonesia. Dari ketoprak, gudeg, soto banjar sampe sate padang, adaaa. minuman pun begitu, dari bandrek, wedang ronde sampe cendol. adaaa..
Here we are.. 


sayangnya gw ga nemuin bir.

Demi memenuhi kebeeman bir, selanjutnya kami menuju house of beer di Balikpapan Superblok. Tempatnya sih kayak biasanya kalau kita ke beer house di kemang atau Selatan Jakarta lainnya. Tapi yang lumayan bikin spesial, live music nya mendendangkan lagu-lagu 90an, dan gw bersama 2 orang traveler super yang akan selalu bareng sama gw selama 10 hari ke depan. yeeaai

Sambil ngebir kita sempet menggali cerita-cerita tentang Balikpapan dari perspektif Rayap, si anak Jakarta yang baru 4 bulan tinggal disana. dilanjutin ngobrol alur cerita film I Origins, ngobrol gimana rencana perjalanan besok ke kampung dayak di Samarinda, ceritain gimana gw kenal valen ke rayap, ceritain gimana gw bisa sahabatan sama rayap ke valen, intinya 2 botol Carlsberg sangat membantu untuk banyak bercerita. haha, and we are very happy.
 
Beers and good friends is always match.


And this our last photo of the day


 to be continued.....


Comments

Popular Posts